Tadi pagi sekitar jam setengah tiga, demamku tinggi sampe 39 derajat celcius. Badanku panas banget, aku juga agak rewel. Muka dan leherku ada bintik-bintik merah. Ayah kasih aku obat penurun panas tempra 0,8 ml (dosis yang sesuai dengan berat badan ku yang lebih dari 8 kg.Bunda kompres aku dengan air hangat, biar suhu badanku turun. Kenapa air hangat, bisa lihat disini. Ga lama suhu badanku turun jadi 37,7. Aku terus dikompres pake air hangat. Bajuku juga diganti dengan yang lebih tipis dan nyaman. Aku digendong ayah, tapi kalo mau minum susu aku digendong ama Bunda. Ayah coba telpon dokter yang pernah periksa aku, wah ga ada yang diangkat, padahal itu waktu sahur. Akhirnya, coba tanya ke dokter pake sms, ke dr Aryono Hendarto. Bunda sms ke dokter lain yang kenal, dr. wati dan dr Titis RSCM. Sekitar jam 4 pagi, Jawaban pertama lewat sms dari dokter Aryono, "kemungkinan kena infeksi virus keluarga campak, kalo Db ga sebanyak itu. Kasih tempra aja kalo suhu badan lebih dari 38," dia juga bilang ga perlu ke dokter, cukup dirumah aja. lalu jam 6 ada jawaban sms dari dr. Wati "Kamu dah benar, Tempra dan observasi, Bukan DB bukan campak, biasanya infeksi virus biasa.". Ga lama dr. Titis juga balas sms Bunda, isinya sama "Kasih tempra dan kompres air hangat agar panasnya turun, kalo bintik merahnya harus dilihat".
Selain panas, aku tenggorokanku merah, hidung berair, dan juga bintik merah semakin banyak, dimuka, leher, badan, lalu agak siang muncul lagi di kaki. Pagi ini,aku juga terpaksa mengungsi ke Wisma Bengkulu di dekat rumahku. Soalnya, di halaman belakang lagi ada perbaikan saluran air, jadi rumah berdebu, banyak pasir dan semen. Aku pasti ga bakal nyaman dirumah, apalagi masih sakit. Jadi aku, nginap disana, dan rencananya cuma ampe besok.
Sepanjang hari, aku dikompres air hangat. Aku agak rewel, tapi masih bisa becanda ama Bunda dan Ayah. Sorenya, aku panas lagi sampe 38 derajat, Tapi setelah dikompres, suhu badanku turun terus, jadi 37 derajat. Setelah kenyang aku langsung tidur, pulas. Kalo aku tidur suhu badanku gampang diukur, soalnya aku suka iseng cabut termometer dari ketiakku he he.
Thursday, September 28, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment